Selasa, 02 Maret 2010

From This Moment

Event : Wedding, Kagama, 28 Februari 2010

Lagu ini adalah lagu wajib saya untuk perform acara wedding. Selalu saya nyanyikan sebagai lagu pembuka, kadang sebagai lagu pengiring parade penganten menuju pelaminan. Memang tidak sebagus Shania Twain sih, tapi paling tidak sedikit terbangun aura romansa untuk membuka sebuah perayaan bersatunya kisah asmara dua manusia terpelai.

Lagu yang sakral menurut saya. Saya selalu serius penuh penghayatan ketika menyanyikannya di wedding. Bahkan sempat saya membayangkan, saat saya nikah nanti, akan saya nyanyikan sendiri lagu ini, nggak rela saya kalau lagu sebagus ini dinyanyikan orang lain. Lagu yang keren....dan saya selalu puas apabila lagu ini disambut senyuman bahagia klien (kedua pengantin) saya.

Tapi lagu ini juga kadang diiringi isak tangis...

Saya nggak tahu itu air mata haru bahagia atau pilu derita. Tapi dada saya pasti gemetar bila lagu ini mengiringi acara sungkeman (kedua pengantin sungkem di depan kedua orang tua masing-masing). Moment itulah yang menurut saya paling tragis. Bahkan saya selalu merasa sesak nafas ketika acara tersebut berlangsung, namun harus tetap menjaga ritme lagu yang saya nyanyikan.

Pasti jadi adegan tangisan! Saat anak dan orang tua saling mengucap maaf dan memohon ijin untuk merelakan perubahan status dari anak kecil menuju kemandirian rumah tangga. Saya sering tak sampai hati untuk membuka mata, saya kadang lebih memilih bernyanyi sambil pura-pura konsentrasi pada lembaran lirik di stand partiture, daripada harus menyaksikan adegan tersebut. Saya terlalu sensitif dengan urusan tersebut, dan selalu terbayang, bagaimana ya nanti hebohnya acara sungkeman From This Moment saya, ketika saya harus sungkem dengan orang tua yang sudah tidak lengkap lagi, dan memohon maaf atas semua kesalahan yang telah saya lakukan selama ini terhadap ibu dan keluarga saya....huuuh, saya pastikan saya akan menangis...tapi tetap akan saya nyanyikan lagu tersebut untuk istri saya, dengan sentimentil....

2 comments:

Santi Zaidan mengatakan...

Huhuhuuuu... aku juga nangis aja ya pas moment itu nanti, semoga eyeliner dan bedaknya nggak luntur :p

Paksi Jasmine mengatakan...

kamuuu jangan ikut2an nangis yaaang...ntar malah kaya sinetron kita...

Posting Komentar

 
Copyright 2009 PAKSI JASMINE. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan