Selasa, 16 Februari 2010

Penonton

Event : Wedding, UIN, 23 Januari 2010

Saya terkejut ketika ada seorang perempuan menyodorkan sebuah mangkok sup berisi beberapa lembar uang ribuan dan recehan di depan panggung. Hualaahhhh...tak bisa menahan tawa dan dongkol, padahal sedang konsentrasi ama lirik. Ulah perempuan tersebut, disusul beberapa jepretan kamera dan gelak tawa dari segerombolan manusia di tengah gedung, menjadi tambahan hiburan pada event wedding kali itu. Mereka puas, karena sukses ngerjain saya, tertawa karena berhasil menggangu konsentrasi bernyanyi saya, dan bangga mempermalukan saya di depan ratusan orang.

Mereka adalah teman-teman saya, yang kebetulan hadir pada wedding ini. Sering banget mereka berulah, di manapun saya tampil. Bahkan pernah suatu ketika, seorang teman bersimpuh menyodorkan sebungkus roti tawar ketika saya sedang bernyanyi. Apa maksudnya? yaaaah...untuk ngerjain, atau mungkin balas dendam pada saya karena saya juga suka mengusili mereka. Lepas dari semua tingkah gila mereka, saya mencoba positive thinking kalo mereka tuh sebenarnya mencurahkan perhatian pada saya, mereka care ama saya, hanya saja wujudnya tak lazim.

Ngomongin soal perhatian, pada dunia yang saya geluti ini, perhatian adalah sama dengan penonton. Penampil dan penonton adalah interaksi timbal balik yang saling membutuhkan untuk menegaskan peran. Penonton yang menyaksikan saya nyanyi, yang sampai saat ini kalo dijumlah mungkin lebih dari ribuan orang (sombong bgt ya...itu kira-kira akumulasi dari tahun 2005). Penonton --belum tentu penggemar lho-- beragam jenisnya, baik itu asalnya, statusnya, kelas sosialnya, gendernya, dan lain-lainnya. Dan kali ini saya akan mencoba mendefinisikan dan mengklasifikasikan orang-orang yang pernah menonton saya tampil, sesuai dengan tingkah lakunya.

1. Penonton Prospektif
Tipe penonton ini adalah orang yang secara seksama memperhatikan setiap detail penampilan saya, dan mencatat kekurangan dan kelebihan saya. Mereka biasa mengambil posisi jauh dari panggung, dengan tangan bersedekap, atau satu tangan memainkan dagu, posisi duduk ato berdiri tenang. Orang-orang penilai ini, biasanya adalah calon klien, atau dari suatu EO, yang punya kepentingan mengaudisi cocok atau tidaknya saya untuk kepentingan bisnis mereka.

2. Penonton Agresif
Mereka akan berjoget dan ikut bernyanyi di depan panggung. Ada golongan yang agresif karena alkohol, reggae dan rock n roll, ada juga yang keracunan suasana--mau nggak mau harus ikut joget--. Kelompok kedua itu biasanya terdiri dari (malahan) para bos dan executive berumur yang berjoget karena lagu dangdut. (Biasa ditemui di acara-acara internal sebuah perusahaan).

3. Penonton Atraktif
Ini mungkin yang dinamakan fans...Karena mereka ini biasanya akan mengelu-elu nama saya (berasa mirip Ariel Peterpan hehe...), minta foto, nomer hp, dan caper-caper...biasanya cewek-cewek sih, walaupun pernah beberapa cowok juga yang termasuk--yang membuat saya takut malahan--.

4. Penonton Militan
Mereka hampir nggak pernah joget, teriak-teriak atau minta foto...tapi mereka hampir selalu ada dalam setiap penampilan Jasmine. Mereka selalu update schedule kami, dan marah bila saya tampil tanpa ngabarin mereka....Penonton semacam inilah yang benar-benar saya anggap kawan setia, saya salut atas loyalitasnya yang tanpa pamrih, pada penampilan saya. Terima kasih mbak Echi dan kawan-kawan...

5. Kawan atau Lawan
Inilah jenis penonton paling aneh....Seperti yang saya ceritakan pada awal artikel ini. Mereka teman-teman dekat saya, yang selalu berulah ketika menonton saya, mulai dari tragedi duit receh itu, roti tawar, ngulik efek sound system yang bikin suara saya ngecho nggak karuan, ngliatin gambar bokep pas saya nyanyi sehingga konsentrasi buyar, selalu ngece dengan komentar yang sadis dan jahat, dan banyak lagi yang pokoknya usil dan jail...tapi saya tahu, mereka sayang sama saya....hehe

6.Penonton Istimewa
Yang ini selalu ikut, tapi jarang-jarang notice ama aksi saya di panggung, bahkan cuek sambil mainin fesbuk, tapi kadang menjadi penepuk tangan pertama saat penampilan saya garing, dan dia selalu memuji saya sepulang panggung walaupun sudah jarang terkesima. Dia setia menemani kehidupan kesenian saya, dialah kekasih saya.

3 comments:

Santi Zaidan mengatakan...

Akhirnya bisa komen juga setelah dari pagi tadi penasaran sama tulisan yang katanya diposting dari semalam. Tulisan tentang penonton yang tentu saja punya peranan penting dalam pertunjukan.

Tulisan yang bikin aku berhenti beberapa saat setelah membaca paragraf terakhir, mengingat kebersamaan kita dari panggung satu ke panggung lain memang nyata begitu adanya. Well ya, I'm the biggest fan of u, of ur love. And I think I'll always be, no matter what happen :) Terimakasih ya, sudah menghargai kehadiran penonton ini, yang meski ketauan nontonnya sambil fesbukan. hehe

Lots of Luvs!

Anonim mengatakan...

klo aku tipe penonton yang mana? yang ikutan joget2 sambil nyanyi2 depan panggung tapi bukan karna mabok ato lagi stres tapi mang karna enjoy ma performnya (bukan penonton atraktif), penggemar berat tapi gak sampe ngasih bunga ato mengelu2kan nama (bukan penonton agresif), pengen nonton setiap jasmine manggung tapi akhirnya baru bisa nonton sekali (bukan penonton militan)

Dadikz mengatakan...

Aku komen yooo... Aku ya wis tau nonton lho.

Posting Komentar

 
Copyright 2009 PAKSI JASMINE. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan